Artikel ini adalah teguran sekaligus pengingat bagi diri saya sendiri dan mungkin bagi anda.
Seberapa sering bagi kita (terutama saya sendiri) mengatakan ini dalam hati, "Saya pasti akan memberikan santunan dan sumbangan apabila saya adalah orang mampu dan berkecukupan".
Namun melihat kejadian ini sontak menghancurkan paradigma saya dalam mengartikan makna "memberi dan berbagi".
Bagaimana tidak, inilah bukti bahwa kekurangan secara fisik bukan berarti tidak bisa mempunyai "jiwa yang kaya"!.
Jika anak ini bisa membantu,
mengapa “kita yang lebih baik” tidak?